Duduk satu meja dan saling mendengar kritik dan masukan macam ini amat diperlukan pada masa genting seperti sekarang (HARSEM/WIWIG PRAYUGI) |
Gerah oleh langkah pengurus yang lamban, suporter PSIS yang dipelopori Panser Biru besok menggelar rembugan. Siapa saja yang dihadirkan?
Nasib PSIS yang belum menemukan titik terang menciptakan keprihatinan di tengah suporter. Selain aktif berdiskusi di forum dunia maya, Panser Biru akan mengumpulkan sejumlah elemen PSIS untuk berembug sekaligus berbuka puasa bersama di markas besar Panser Biru, Mugas.
Demikian Plt Ketua Umum Panser Biru Lukman Syah. Pihaknya berencana mengundang SneX, pengurus, manajemen lama, baru dan tokoh-tokoh sepakbola dan pemerhati PSIS untuk berembug bersama.
Momen bulan Ramadan ini juga menjadi waktu yang paling tepat untuk bersama-sama bergandengan tangan mencari jalan untuk PSIS tanpa ada tendensi, prasangkan, dan kepentingan.
Dari pertemuan tersebut diharapkan memunculkan solusi-solusi tepat menyelesaikan masalah yang selama ini terjadi. Terutama masalah pendanaan yang paling berat bagi PSIS dan syarat AFC lainnya.
Seperti diketahui, setiap klub yang ingin berlaga di level I, harus memberikan deposit sebesar Rp 5 miliar, serta budgeting cap (pemangkasan biaya) senilai Rp 15 miliar. Di level kedua, klub harus memberikan deposit Rp 2 miliar dan budgeting cap Rp 8 miliar.
“Dana sebesar Rp 2 miliar tidaklah sedikit. Maka dari itu harapan kami di bulan puasa ini solusi untuk PSIS segera dipecahkan,” jelas Lukman.
Stakeholder Duduk Satu Meja
Lukman menambahkan, suporter PSIS perlu memiliki visi bersama untuk mengawal PSIS musim depan karena saat ini banyak kesulitan yang harus dihadapi. Apalagi, jika tidak segera dicarikan solusi dan PSIS tidak bisa masuk ke level pro, kompetisi amatir menjadi alternatif yang harus dipilih.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina SneX Agus Junianto (Bang Jun) menegaskan, stakeholder PSIS harus duduk bersama dan itu mendesak. Pengurus juga diharapkan melibatkan suporter sebagai bagian dari stakeholder besar PSIS.
“Kalau berjalan sendiri-sendiri akan susah, ada baiknya semua stakeholder duduk bersama dan mencari solusi yang terbaik,” katanya.
Sementara itu, manajemen baru PSIS belum bisa bergerak karena SK penunjukan oleh ketua umum juga belum diterbitkan dan manajemen lama belum menyelesaikan tugas.
Pada saat penunjukan manajemen 27 Juli lalu, ketua umum terkesan terburu-buru setelah suporter mendesaknya segera membentuk tim. (rif)
Nasib PSIS yang belum menemukan titik terang menciptakan keprihatinan di tengah suporter. Selain aktif berdiskusi di forum dunia maya, Panser Biru akan mengumpulkan sejumlah elemen PSIS untuk berembug sekaligus berbuka puasa bersama di markas besar Panser Biru, Mugas.
Demikian Plt Ketua Umum Panser Biru Lukman Syah. Pihaknya berencana mengundang SneX, pengurus, manajemen lama, baru dan tokoh-tokoh sepakbola dan pemerhati PSIS untuk berembug bersama.
Momen bulan Ramadan ini juga menjadi waktu yang paling tepat untuk bersama-sama bergandengan tangan mencari jalan untuk PSIS tanpa ada tendensi, prasangkan, dan kepentingan.
Dari pertemuan tersebut diharapkan memunculkan solusi-solusi tepat menyelesaikan masalah yang selama ini terjadi. Terutama masalah pendanaan yang paling berat bagi PSIS dan syarat AFC lainnya.
Seperti diketahui, setiap klub yang ingin berlaga di level I, harus memberikan deposit sebesar Rp 5 miliar, serta budgeting cap (pemangkasan biaya) senilai Rp 15 miliar. Di level kedua, klub harus memberikan deposit Rp 2 miliar dan budgeting cap Rp 8 miliar.
“Dana sebesar Rp 2 miliar tidaklah sedikit. Maka dari itu harapan kami di bulan puasa ini solusi untuk PSIS segera dipecahkan,” jelas Lukman.
Stakeholder Duduk Satu Meja
Lukman menambahkan, suporter PSIS perlu memiliki visi bersama untuk mengawal PSIS musim depan karena saat ini banyak kesulitan yang harus dihadapi. Apalagi, jika tidak segera dicarikan solusi dan PSIS tidak bisa masuk ke level pro, kompetisi amatir menjadi alternatif yang harus dipilih.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina SneX Agus Junianto (Bang Jun) menegaskan, stakeholder PSIS harus duduk bersama dan itu mendesak. Pengurus juga diharapkan melibatkan suporter sebagai bagian dari stakeholder besar PSIS.
“Kalau berjalan sendiri-sendiri akan susah, ada baiknya semua stakeholder duduk bersama dan mencari solusi yang terbaik,” katanya.
Sementara itu, manajemen baru PSIS belum bisa bergerak karena SK penunjukan oleh ketua umum juga belum diterbitkan dan manajemen lama belum menyelesaikan tugas.
Pada saat penunjukan manajemen 27 Juli lalu, ketua umum terkesan terburu-buru setelah suporter mendesaknya segera membentuk tim. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.