Oleh Wiwig Prayugi & Wikha Setiawan
Miris melihat hubungan dua kelompok suporter Semarang, Panser Biru dan SneX. Setelah sempat adem sejak dua musim terakhir, api kini menyala lagi.
Gesekan Panser-SneX kembali terjadi di laga perdana PSIS versus Persik, Sabtu (10/12) sore. SneXers mencoba memboikot pertandingan karena perbedaan harga tiket dengan Panser Biru. Setelah masuk, keduanya saling ejek.
“Tidak akan ketemu siapa yang benar siapa yang salah. Saya hanya berharap SneX tidak dianaktirikan,” tandas Bendahara SneX Susi.
Dewan Penasihat SneX Agus Junianto menandaskan, perlu adanya mediasi yang mempertemukan kedua belah pihak untuk mencari sumber permasalahan sebelum kemudian dipecahkan solusi. Dalam hal ini, pihak manajemen PSIS harus turut andil, setidaknya menjadi mediator.
“Seharusnya manajemen segera merangkul kedua belah pihak (Snex dan Panser) untuk mencari titik sumber permasalahan. Kemudian rembug bareng mencari solusi yang tepat. Toh, kita semua adalah pendukung PSIS,” ujarnya.
Hilangkan Emblem Merger
Relasi Panser-SneX memang sensitif. Sedikit saja perdebatan, bakal berbuntut gesekan. Berawal dari pertentangan pro-kontra akuisisi PSIS oleh eks manajemen Semarang United, kini suporter Semarang seolah dikotak-kotakkan. Ini yang promerger, itu yang kontramerger. Buntutnya, tentu saja saling sikut.
“Soal kami menolak merger itu sudah tutup buku bagi kami. Sekarang PSIS yang telah merger pun tetap kami dukung,” tambah Susi seraya berharap, manajemen PSIS tak lagi mengkotak-kotakkan suporter Semarang. Pendek kata, manajemen diharapkan tak menganakemaskan salah satu kubu.
“Saya berharap ke depannya ada transparansi dari manajemen, panpel, dan ketua umum SneX sendiri. Kami pun siap membayar tiket sesuai harga panpel untuk pemasukan PSIS, asal semua suporter disamakan,” ucap Susi.
Berharap Mediasi Kukrit
Lebih jauh Bang Jun menjelaskan, Komisaris PSIS Kukrit Suryo Wicaksono pernah berjanji akan menjadi mediator kedua kubu sporter yang bersangkutan. Namun, hingga saat ini, hal tersebut belum dilakukan dan terkesan main-main.
“Sudah saya usulkan lama, dan Mas Kukrit berjanji akan menjadi mediator. Tapi sampai sekarang belum ada tidaklanjutnya,” paparnya.
Sementara itu, Panser Biru berjanji akan menanggapi persoalan ini lebih dewasa. DPP Panser Biru akan menyosialisasikan perdamaian di tingkat grassroot agar saling gesek tidak ada lagi.
“Panser Biru dan SneX itu saudara. Jangan sampai kita terpecah lagi. Kami akan sosialisasikan agar tercipta perdamaian,” tegas Panglima Panser Biru Edy Sobex.
“Kami berharap banyak dari Pak Kukrit yang menjadi pembina suporter Semarang. Kami yakin beliau bisa menjadi mediator,” tutup Pjs Ketua Umum Panser Biru Lukman Syah. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.