Oleh Lukman
Salam olahraga! Rawe-rawe rantas, malang-malang putung! Itulah semboyan yang dikumandangkan para pahlawan kita di masa perjuangan.
Sekarang kita begitu sedih melihat persepakbolaan negeri sendiri. Carut marut, ingin menunjukkan kehebatanya masing-masing, tanpa melihat kepentingan yang lebih besar.
Hasil SEA Games lalu telah membuktikan bahwa pengelolaan sepakbola kita masih jauh ketimbang Malaysia. Mari kita tengok ke belakang. Pada masa lalu, cara menendang bola saja orang Malaysia belum sempurna ketimbang kita yang prestasinya tidak usah diragukan lagi di kancah Asia.
Tetapi sekarang apalah daya, kita bisa melihat sendiri kualitas permainan kita yang jauh tertinggal. Motivasi, semangat, dan kerjasama tim juga tidak terlihat.
Kedatangan klub-klub Eropa atau Amerika macam LA Galaxy yang bertabur bintang mungkin bisa memotivasi kita untuk lebih baik lagi.
Melihat potensi yang begitu buruknya pengelolaan sepakbola kita, barangkali kita perlu seorang figur yang bisa mempersatukan pengelolaan. Tinggalkan ego masing-masing, karena tujuannya juga sama: ingin menyelamatkan sepakbola Indonesia untuk lebih maju dan profesional dengan prestasi yang tinggi.
Sudah cukup masyarakat pecinta sepakbola disuguhi kesemrawutan sepakbola di negeri ini. Lihat klub kebanggaan kita, Persipura, sampai-sampai jadi korban kepentingan-kepentingan. Persipura tereliminasi dari Liga Champion Asia, dan muka bangsa ini mau ditaruh di mana?
Oleh sebab itu, mari kita pekikkan lagi semboyan “rawe-rawe rantas malang-malang putung”, bersatu untuk tujuan yang mulia demi kemajuan sepakbola Indonesia! ***
Salam olahraga! Rawe-rawe rantas, malang-malang putung! Itulah semboyan yang dikumandangkan para pahlawan kita di masa perjuangan.
Sekarang kita begitu sedih melihat persepakbolaan negeri sendiri. Carut marut, ingin menunjukkan kehebatanya masing-masing, tanpa melihat kepentingan yang lebih besar.
Hasil SEA Games lalu telah membuktikan bahwa pengelolaan sepakbola kita masih jauh ketimbang Malaysia. Mari kita tengok ke belakang. Pada masa lalu, cara menendang bola saja orang Malaysia belum sempurna ketimbang kita yang prestasinya tidak usah diragukan lagi di kancah Asia.
Tetapi sekarang apalah daya, kita bisa melihat sendiri kualitas permainan kita yang jauh tertinggal. Motivasi, semangat, dan kerjasama tim juga tidak terlihat.
Kedatangan klub-klub Eropa atau Amerika macam LA Galaxy yang bertabur bintang mungkin bisa memotivasi kita untuk lebih baik lagi.
Melihat potensi yang begitu buruknya pengelolaan sepakbola kita, barangkali kita perlu seorang figur yang bisa mempersatukan pengelolaan. Tinggalkan ego masing-masing, karena tujuannya juga sama: ingin menyelamatkan sepakbola Indonesia untuk lebih maju dan profesional dengan prestasi yang tinggi.
Sudah cukup masyarakat pecinta sepakbola disuguhi kesemrawutan sepakbola di negeri ini. Lihat klub kebanggaan kita, Persipura, sampai-sampai jadi korban kepentingan-kepentingan. Persipura tereliminasi dari Liga Champion Asia, dan muka bangsa ini mau ditaruh di mana?
Oleh sebab itu, mari kita pekikkan lagi semboyan “rawe-rawe rantas malang-malang putung”, bersatu untuk tujuan yang mulia demi kemajuan sepakbola Indonesia! ***
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.