![]() |
(harsem/dok) |
Merasa gagal di PON XVIII Riau, Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jateng melakukan langkah cepat guna target memperbaiki prestasi di tahun-tahun ke depan. Salah satu yang disoroti adalah regenerasi dan minimnya atlet di kelas berat.
Maka untuk itu, guna menyiapkan regenerasi atlet taekwondo potensial, Pengprov TI Jateng akan menggelar seleksi atlet pelatda. Rencananya, seleksi akan diikuti oleh seluruh atlet di Jateng.
Tak hanya itu, TI Jateng juga membuka peluang bagi masyarakat umum yang akan mengikuti seleksi. Sekretaris TI Jateng Yohanes Gito Andoko menuturkan, Pengkot/Pengkab TI di daerah diminta untuk segera mendaftarkan atlet terbaiknya guna mengikuti seleksi yang rencananya akan dilaksanakan di Dojang Jatidiri Semarang, Oktober mendatang.
"Seleksi ini dimaksudkan untuk menyiapkan atlet Jateng menghadapi kejuaraan daerah, nasional maupun internasional. Pendaftaran peserta seleksi akan ditutup tanggal 1 Oktober. Sehingga kami harapkan kepada seluruh pengurus TI di daerah untuk segera mendaftarkan atlet potensialnya. Pelatda sendiri akan kami siapkan sejak saat ini," tegas dia.
Atlet yang boleh mengikuti seleksi, khusus remaja di usia kelahiran 1996 hingga 1999. Tinggi badan putra minimal 168 cm, putri 165 cm. Dan berat badan harus seimbang.
Diakui, potensi atlet taekwondo di Jawa Tengah memang cukup besar. Hanya saja TI Jateng sedikit kesulitan mencari atlet terbaik di kelas-kelas berat, seperti 75 kg ke atas. Maka untuk itu, regenerasi akan difokuskan mencari bibit atlet di kelas berat. Hal ini mengacu pada hasil PON XVIII Riau, karena medali banyak didapat dari kelas ringan.
"Kami memang tak puas dengan hasil di PON Riau. Tapi ketidakpuasan itu harus direalisasikan dalam kinerja dan upaya. Maka kami menyiapkan atlet masa depan, sesuai dengan kebutuhan ideal. Untuk atlet kelas 70 kg ke bawah, potensi atlet di Jateng memang besar. Tapi di kelas 75 kg ke atas, regenerasi harus disiapkan dengan matang untuk menghadapi perkembangan taekwondo internasional," tegasnya. (H85-JBSM/13)
Maka untuk itu, guna menyiapkan regenerasi atlet taekwondo potensial, Pengprov TI Jateng akan menggelar seleksi atlet pelatda. Rencananya, seleksi akan diikuti oleh seluruh atlet di Jateng.
Tak hanya itu, TI Jateng juga membuka peluang bagi masyarakat umum yang akan mengikuti seleksi. Sekretaris TI Jateng Yohanes Gito Andoko menuturkan, Pengkot/Pengkab TI di daerah diminta untuk segera mendaftarkan atlet terbaiknya guna mengikuti seleksi yang rencananya akan dilaksanakan di Dojang Jatidiri Semarang, Oktober mendatang.
"Seleksi ini dimaksudkan untuk menyiapkan atlet Jateng menghadapi kejuaraan daerah, nasional maupun internasional. Pendaftaran peserta seleksi akan ditutup tanggal 1 Oktober. Sehingga kami harapkan kepada seluruh pengurus TI di daerah untuk segera mendaftarkan atlet potensialnya. Pelatda sendiri akan kami siapkan sejak saat ini," tegas dia.
Atlet yang boleh mengikuti seleksi, khusus remaja di usia kelahiran 1996 hingga 1999. Tinggi badan putra minimal 168 cm, putri 165 cm. Dan berat badan harus seimbang.
Diakui, potensi atlet taekwondo di Jawa Tengah memang cukup besar. Hanya saja TI Jateng sedikit kesulitan mencari atlet terbaik di kelas-kelas berat, seperti 75 kg ke atas. Maka untuk itu, regenerasi akan difokuskan mencari bibit atlet di kelas berat. Hal ini mengacu pada hasil PON XVIII Riau, karena medali banyak didapat dari kelas ringan.
"Kami memang tak puas dengan hasil di PON Riau. Tapi ketidakpuasan itu harus direalisasikan dalam kinerja dan upaya. Maka kami menyiapkan atlet masa depan, sesuai dengan kebutuhan ideal. Untuk atlet kelas 70 kg ke bawah, potensi atlet di Jateng memang besar. Tapi di kelas 75 kg ke atas, regenerasi harus disiapkan dengan matang untuk menghadapi perkembangan taekwondo internasional," tegasnya. (H85-JBSM/13)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.