Home » , , » Spanyol vs Irlandia, BERGURU PADA MUHAMMAD ALI

Spanyol vs Irlandia, BERGURU PADA MUHAMMAD ALI

Written By Sena on Jumat, 15 Juni 2012 | 13.46


(harsem/dok)


Kontingen Spanyol yang sebagian besar adalah peluru Barcelona, bisa jadi kikuk menerima tantangan Irlandia. Mengapa acuan Piala Eropa kini Chelsea dan Muhammad Ali?

SAMA seperti Barca di semifinal Liga Champions kontra Chelsea, Spanyol sebagai juara Eropa dan Dunia itu bakal dominan, merencanakan dan menyusun skema menembus tumpukan pemain bertahan lawan.

Niat Irlandia mungkin akan sama dengan Chelsea, yang entah bagaimana mampu membobol tiga kali gawang Barcelona dalam dua leg dengan lebih banyak bermain di area bertahan.

Setelah ditahan imbang Italia, ketika pelatih Spanyol Vincente Del Bosque, menahan diri untuk memasukkan pahlawan Chelsea di Nou Camp, Fernando Torres hingga 15 menit menjelang pertandingan usai, kali ini Spanyol butuh kemenangan.

Kemungkinan adanya tumpukan barikade Irlandia, bisa jadi kekhawatiran sendiri bagi Spanyol, terlebih tren terkini memihak tim-tim yang lebih banyak bertahan dan sukses meredam lawan. Chelsea melakukan hal tersebut saat menghadapi Bayern Munich di final, Denmark pun juga sukses melawan Belanda. Inggris adalah tim terakhir yang disebut-sebut menggunakan taktik tersebut dalam laga kontra Perancis yang berakhir imbang 1-1.

Kuncinya Kesabaran
Taktik "rope-a-dope"-nya Muhammad Ali yang terkenal itu, di mana ia mampu meredam gempuran George Foreman dengan menari-nari lewat pertahanan kokoh seraya melancarkan jab-jab ketat yang membuat lawan frustrasi, tampaknya pas diterapkan dalam sepakbola, dan Irlandia berharap terhindar dari kekalahan setelah tumbang 3-1 dari Kroasia.

Gelandang Spanyol Sergio Busquets, salah satu pemain Barca yang menggerutu saat duel Barca versus Chelsea, tahu benar apa yang harus dilakukan. "Kuncinya adalah kesabaran. Kami akan mencoba menguasai bola, dan bermain cepat. Kalau kami bisa mencetak gol cepat, maka mungkin Irlandia akan bermain lebih terbuka,” katanya pada wartawan di tempat latihan Spanyol di Gniewino, Selasa. 

Giovanni Trapattoni, pelatih berusia 73 itu, bertaruh 10-1 untuk Spanyol dapat memenangi pertandingan, namun Busquets memperingatkan untuk waspada dengan prediksi lawan. 

"Kami tahu ini akan jadi pertandingan yang sulit melawan salah satu tim terbaik di dunia tapi kami tidak percaya ada di sana hanya untuk mencetak angka," ujar Robbie Keane, pemain yang juga ikut berjuang saat imbang 1-1 melawan Spanyol pada Piala Dunia 2002 yang berakhir untuk kemenangan Spanyol lewat adu penalti.

"Orang-orang berharap Spanyol terus memenangi pertandingan tapi dalam sepakbola hal tersebut tidak selalu terjadi,” cetus Keane yang mantan rekan setim Fernando Torres di Liverpool. Arief Firhanusa



Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Sport - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger