Danone Nation Cup Rajawali Buta Kekuatan Lawan

PAMITAN: Tim SSB SKB Rajawali saat berpamitan dengan Walikota Salatiga, kemarin(HARSEM/HERU SANTOSO) 

SALATIGA - Tim SSB SKB Rajawali Salatiga akhirnya maju mewakili Jawa Tengah di kejuaraan Danone Nation Cup di Jakarta, 16-17 Juni 2012 mendatang. Tim ini akan bertanding melawan perwakilan dari 14 provinsi di Indonesia. SSB ini mewakili Jawa Tengah setelah pada penyisihan beberapa waktu yang lalu berhasil mengalahkan 176 tim. Dalam final saat itu, Rajawali membekuk tim tangguh SSB SSS Semarang dengan skor 1-0.

Pelatih Rajawali Salatiga Joko mengatakan, untuk peluang menang dalam kejuaraan tersebut, dirinya jika semua tim sama-sama buta peta kekuatan lawan. Biasanya, Jawa Tengah itu merupakan tim unggulan pada level usia 12 tahun. Pihaknya juga mengakui jika persiapan tim telah dilakukan selama dua bulan, sehingga tim sudah matang. 

”Sampai sekarang SSB SKB Rajawali telah siap bertanding di Jakarta. Semua kekuatan tim dari masing-masing provinsi berat. Doakan saja kita dapat membawa nama harum Salatiga di tingkat nasional,” terang Joko.

Joko menambahkan, dalam tim ini nama pemain yang menonjol di antaranya Hendar Kurniawan, Damas Damarjati (kapten), Ramadani Zanuar, Risa K dan Zaki Arrozi Muhtar (kiper). Sebelumnya tim ini juga berhasil menjadi juara Piala Dan Yonif 411/Kostrad Salatiga.

Terkait keberangkatan ke Jakarta, Joko menerangkan jika dana yang ada masih sangat kurang. Namun para  orang tua, pendamping dan manajer sepakat mengajukan permohonan dana ke Walikota Salatiga maupun instansi tertentu. 

”Siapa lagi yang akan mendukung anak-anak dalam meraih prestasi dan membawa harum nama Kota Salatiga kalau tidak orang tua dan kami semua ini,” tandas Joko.

Sementara, salah satu orangtua anggota tim, Sugiyarti alias Kenti mengaku akan memberikan dukungan all out saat bertanding di Jakarta. Para orangtua tidak akan tinggal diam demi anak-anaknya meraih prestasi sepakbola ini. Hal ini sudah biasa dilakukannya saat SSB SKB Rajawali melakukan tanding di luar kota.

”Harapannya, pihak Pemkot Salatiga maupun KONI kota Salatiga dapat membantu memecahkan pendanaan ini juga, walaupun orangtua tetap ambil bagian di dalamnya,” papar Kenti kepada Harsem, kemarin. (hes/15)