INTER Milan lagi-lagi tak berdaya di hadapan lawannya. Kekalahan 0-1 dari Marseille di leg 1 babak 16 besar Liga Champions, Kamis (23/2) dinihari WIB adalah kali keempat berturut-turut La Beneamata menelan kekalahan di semua ajang yang mereka ikuti.
Dikutip dari Infostrada Sports, empat kekalahan beruntun di semua ajang ini merupakan yang terburuk yang dialami Inter sejak Javier Zanetti bergabung di klub tersebut pada tahun 1995 silam. Rentetan kekalahan terpanjang Inter sebelumnya adalah di tahun 1994, saat mereka kalah di enam laga beruntun.
Total Wesley Sneijder cs tak mampu meraih kemenangan dalam tujuh partai terakhir yang mereka jalani. Bahkan enam partai di antaranya dilalui Si Ular Besar dengan kekalahan.
Grafik Inter musim ini memang ibarat yoyo. Setelah sempat terpuruk di awal musim, yang berbuntut pemecatan allenatore Gian Piero Gasperini, Nerazzurri sempat mengalami periode positif ketika Claudio Ranieri datang sebagai nahkoda baru.
Di tangan The Tinkerman, prestasi Inter langsung melonjak dari papan bawah hingga sempat mampir di trap kelima Serie A. Namun, rival sekota AC Milan itu tak mampu memertahankan penampilan apik tersebut.
Setelah menang delapan kali berturut-turut dari 10 Desember sampai 22 Januari, termasuk menundukkan Milan 1-0 di giornata 18, grafik La Beneamata langsung menukik. Mereka disingkirkan Napoli di babak perempatfinal Copa Italia, lalu ditekuk Lecce 1-0.
Selanjutnya Inter ditahan imbang 4-4 oleh Palermo di Giuseppe Meazza. Habis itu Javier Zanetti tanpa jeda dipukul Roma (4-0), Novara (1-0), Bologna (3-0), dan Marseille (1-0) tadi malam di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Kekalahan dari Marseille tersebut sangat menyakitkan, mengingat gol Andre Ayew datang di periode injury time babak kedua. Empat kekalahan beruntun tersebut merupakan catatan terburuk Nerazzurri dalam 18 tahun terakhir.
Situasi ini membuat kursi Claudio Ranieri terancam. Bahkan sebelum kekalahan dari Marseille Ranieri mulai diisukan akan ditendang.
Bahkan, sederet nama sudah dimunculkan media setempat kalau-kalau Massimo Moratti tak tahan lagi dengan pencapaian Ranieri. Ada Luis Figo, Giuseppe Baresi, Walter Zenga sampai Marco Materazzi, yang digadang-gadang akan menukangi Nerazzurri sampai akhir musim.
Sialnya, di saat berusaha bangkit, Inter sudah ditunggu lawan berat di giornata 25, akhir pekan ini saat harus bertemu Napoli di San Paolo. Jika sampai kalah lagi, bisa jadi Ranieri bakal bernasib sama dengan Gasperini. ***
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.